follow

Good bye ! “ToTo”

Anda masih ingat lagu-lagu hits : Hold the line, Rosana, Africa, Pamela, I’ll be over you di tahun 80-an? Ya buat yang masa mudanya tahun 80-an dan 90-an pasti ingat lagu-lagu tersebut. Lagu-lagu tersebut dinyanyikan oleh grup band kondang yang beraliran progressive rock asal Amerika;” Toto”. Band ToTo dibentuk pada tahun 1976 di Los Angeles dan meraih sukses di tahun 1980-an. Toto adalah kumpulan dari enam musisi studio di tahun 1970-an. Sebelum kelompok ini dibentuk, anggota Toto semuanya sudah sering dipakai sebagai musisi pengiring bagi Steely Dan, Seals and Crofts, Boz Scaggs, Sonny and Cher, dan beberapa pemusik terkenal lain. Pemain kibor David Paich menjadi terkenal setelah bekerja sama dengan Boz Scaggs dalam album Silk Degrees. David Paich sering bermain bersama pemain drum Jeff Porcaro sehingga keduanya mulai berniat membentuk band sendiri. David Hungate yang selama tur bermain bas untuk Boz Scaggs juga ikut bergabung. Setelah itu, David dan Jeff meminta gitaris Steve Lukather, pemain kibor Steve Porcaro (kakaknya Jeff Porcaro), dan vokalis Bobby Kimball untuk ikut bermain bersama. Di tahun 1977, mereka berenam mulai mengerjakan album perdana mereka.

Setelah lagu-lagu selesai ditulis, mereka masuk studio rekaman untuk mengerjakan pita demo. Jeff Porcaro menulis kata "Toto" pada pita demo musik mereka agar tidak tertukar dengan pita demo dari grup musik lain. Jeff teringat pada kata "Toto" karena baru saja menonton film The Wizard of Oz. Setelah rekaman album selesai, mereka belum tahu bagaimana harus menyebut nama grup musik dan album perdana mereka. David Hungate melihat tulisan "Toto" pada pita demo, dan menerangkan pada rekan-rekannya bahwa kata "Toto" dalam bahasa Latin berarti "semua" atau "lengkap". Mereka akhirnya memutuskan untuk menyebut grup musik yang baru mereka bentuk sebagai Toto. Alasannya, semua anggotanya percaya diri bisa memainkan semua jenis musik dan bisa mengiringi segala macam rekaman. Album perdana mereka, Toto melesat di tangga album berkat lagu-lagu seperti "Hold the Line" ,"Georgy Porgy", dan "I'll Supply The Love". Grup Toto langsung masuk nominasi sebagai penerima penghargaan Grammy sebagai "Artis Pendatang Baru Terbaik," sekaligus melejitkan karier keenam orang musisi studio yang sebelumnya nyaris tidak dikenal orang.

Album studio

• 1978 Toto
• 1979 Hydra
• 1981 Turn Back
• 1982 Toto IV
• 1984 Isolation
• 1986 Fahrenheit
• 1988 The Seventh One
• 1992 Kingdom of Desire
• 1995 Tambu
• 1999 Mindfields
• 2002 Through the Looking Glass (berisi lagu-lagu yang pernah dibawakan musisi lain)
• 2006 Falling In Between

Setelah eksis di dunia musik selama 31 tahun, Toto berhasil menjual lebih dari 30 juta copy rekamannya dan membuat sejumlah lagu-lagu hits. Prestasi ini menjadikan Toto sebagai grup band yang mempunyai pengaruh yang sangat besar di dunia musik terutama di era 80-an. Pada 5 April 2008, Toto bermain di Soul, Korea Selatan dan itu akan menjadi konser terakhir mereka setelah pada 5 Juni 2008 Steve Lukather, satu-satunya anggota asli Toto yang tersisa, membuat pernyataan dalam website-nya bahwa dia telah meninggalkan Toto dan “tidak ada lagi Toto” ungkapnya. Keputusan itu telah meninggalkan banyak fans-nya termasuk saya salah satu penggemar berat Toto, tanpa konser perpisahan. Selamat Tinggal Toto! Lagu-lagumu akan tetap menjadi kenangan masa-masa SMA-ku.



By Yudi with 0 comments

0 comments:

Leave a Reply

Your comments will be useful here